Translate

Senin, 01 Oktober 2012

Perbedaan Bandara yang di Kelola oleh Komersil dan Bandara yang di Kelola oleh TNI AU


                           


                                                                  BAB II
     PEMBAHASAN

A.  Asal Muasal Bandar Udara
       Pada masa awal penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin. Di masa Perang Dunia I, bandar udara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang, bandar udara mulai ditambahkan fasilitas komersial untuk melayani penumpang. Sekarang, bandar udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoranpusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.
       Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia / penumpang juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandar udara yg berstatus bandar udara internasional ditempatkan petugas bea dan cukai. Di indonesia bandar udara yang berstatus bandar udara internasional antara lain Polonia (Medan), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda (Surabaya), Sepinggan (Balikpapan), Hasanudin (Makassar) dan masih banyak lagi. Bandara kebanyakan digunakan untuk tujuan komersial namun ada beberapa bandara yang berfungsi sebagai landasan pesawat militer. Pedoman-pedoman perencanaan bandara secara detail ada pada peraturan-peraturan yang dikeluarkan FAA dan ICAO, di Indonesia sendiri aturan-aturan tersebut tercakup dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 tahun 2001 tentang Kebandarudaraan dan Kepmen Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Bandara memiliki dua area berbeda yaitu sisi darat dan sisi udara. kebutuhan-kebutuhan yang berbeda pada dua bagian tersebut terkadang saling bertentangan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Misalnya kegiatan keamanan membatasi sedikit mungkin hubungan (pintu-pintu) antara sisi darat (land side) dan sisi udara (air side), sedangkan kegiatan pelayanan memerlukan sebanyak mungkin pintu terbuka dari sisi darat ke sisi udara agar pelayanan berjalan lancar. Kegiatan-kegiatan itu saling tergantung satu sama lainnya sehingga suatu kegiatan tunggal dapat membatasi kapasitas dari keseluruhan kegiatan.

B.  Pengertian Bandar Udara
             Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
       Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
          Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat".
       Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. bandar udara populer juga dengan istilah airport merupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara dan helikopter dapat lepas landas danmendarat. Suatu bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landasan pacu atau helipad ( untuk pendaratan helikopter), sedangkan untuk bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan.

C.  Peran Bandar Udara
Bandar udara memiliki peran sebagai:
Simpul dalam jaringan transportasi udara yang digambarkan sebagai titik lokasi bandar udara yang menjadi pertemuan beberapa jaringan dan rute penerbangan sesuai hierarki bandar udara;
Pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam upaya pemerataanpembangunan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi sertakeselarasan pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang digambarkan sebagai lokasi dan wilayah di sekitar bandar udara yang menjadi pintu masuk dan keluar kegiatan perekonomian;
Tempat kegiatan alih moda transportasi, dalam bentuk interkoneksi antar moda pada simpul transportasi guna memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pelayanan yang terpadu dan berkesinambungan yang digambarkan sebagai tempat perpindahan moda transportasi udara ke moda transportasi lain atau sebaliknya;
Pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan dan/atau pariwisata dalam menggerakan dinamika pembangunan nasional, serta keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya, digambarkan sebagai lokasi bandar udara yang memudahkan transportasi udara pada wilayah di sekitamya;
5.      Pembuka isolasi daerah, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang dapat membuka daerah terisolir karena kondisi geografis dan/atau karena sulitnya moda transportasi lain;
6.      Pengembangan daerah perbatasan, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang memperhatikan tingkat prioritas pengembangan daerah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia di kepulauan dan/atau di daratan;
7.      Penanganan bencana, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang memperhatikan kemudahan transportasi udara untuk penanganan bencana alam pada wilayah sekitarnya;
8.      Prasarana memperkokoh Wawasan Nusantara dan kedaulatan negara, digambarkan dengan titik-titik lokasi bandar udara yang dihubungkan dengan jaringan dan rute penerbangan yang mempersatukan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

D.   Pembangunan Bandar Udara
       Bandar udara sebagai bangunan gedung dengan fungsi khusus, pembangunannya wajib memperhatikan ketentuan keselamatan & keamanan penerbangan, mutu pelayanan jasa kebandarudaraan, kelestarian lingkungan serta keterpaduan intermoda & multimoda.
Izin mendirikan bangunan Bandar udara ditetapkan oleh pemerintah setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Izin diterbitkan setalah memenuhi persyaratan :
-Bukti kepemilikan dan/atau penguasaan lahan
-Rekomendasi yang diberikan oleh instansi terkait terhadap utilitas & aksesibilitas  dalam penyelenggaraan Bandar udara
-Bukti penetapan lokasi Bandar udara
-Rancangan teknik terinci fasilitas pokok Bandar udara
-Kelestarian lingkungan


E.  Fasilitas bandar udara
Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah:
Sisi Udara (Air Side)
  Landas Pacu / Run way
            Runway adalah salah satu bangunan atau icon yang sangat mencolok di suatu bandara. Karena memang semua bandara memiliki runway. Pengertian runway tersendiri ialah wilayah berbentuk persegi panjang di atas lapangan terbang yang digunakan untuk pendaratan dan lepas landas pesawat.
           Panjang dan lebar runway di setiap bandara berbeda, sesuai dengan kebutuhan,keadaan obstacle sekitar bandara, dll. Kekuatan runway juga berbeda-beda, dalam bahasa penerbangan kekuatan runway/bangunan lainnya di bandara lebih dikenal dengan sebutan PCN (Pavement Classification Number). PCN juga ditentukan sesuai dengan kebutuhan suatu bandara, dari pesawat apa yang akan menggunakan runway bandara tersebut, semuanya ada hitung-hitungannya. Panjangnya landas pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan lebar 15 meter, misal melayani Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 20 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
Apron
            Adalah tempat parkir pesawat yang dekat dengan bangunan terminal, sedangkan taxiway menghubungkan apron dan run-way. Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat. 
ATC (Air Traffic Control)
Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
Fungsi dari ATC, adalah:
Mencegah tabrakan pesawat terbang,
Mencegah tabrakan pesawat terbang dengan kendaraan/ halangan di daratan,
Menjaga keteraturan dan mempercepat arus lalu lintas udara (LLU).
Tinggi tower di suatu bandara berbeda-beda tergantung kebutuhan bandara tersebut.
Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan pemadan kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulance, dll. peralatan penolong dan pemadam kebakaran
Air craft fuel facilities (fasilitas bahan bakar)
Navigational aids (alat bantu navigasi)
Sisi Darat (Land Side)
·         Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat counter check-in, (CIQ, Carantine - Inmigration - Custom) untuk bandar udara internasional, dan ruang tunggu serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui aviobridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga yang bisa dipindah-pindah.
·         Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan terminal
·         Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi
·         Penjualan tiket, tempat untuk menjual tiket yang berada di terminal
·         Petugas imigrasi, untuk penerbangan internasional.
·         Tempat pertokoan, untuk penumpang yang ingin berbelanja oleh-oleh atau hanya sekedar jalan-jalan.
·         Tempat parkir mobil umum yaitu untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi.




F.   Daftar bandar udara di Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berikut ini adalah daftar bandar udara di Indonesia beserta kode IATA masing-masing, tetapi tidak semua bandara memilki kode IATA:
Internasional
BTH - Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam
BTJ - Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda , Banda Aceh
MES - Bandar Udara Internasional Polonia, Medan
KMU - Bandar Udara Internasional Kuala Namu, Medan
PDG - Bandar Udara Internasional Minangkabau, Kota Padang
PKU - Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
PLM - Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang
TNJ - Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang
Jawa
BDO - Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung
CGK - Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang
JOG - Bandar Udara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta
SOC - Bandar Udara Internasional Adisumarmo, Solo
SRG - Bandar Udara Internasional Achmad Yani, Semarang
SUB - Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya
Bali dan Nusa Tenggara
DPS - Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar
LOP - Bandar Udara Internasional Lombok, Lombok Tengah
Kalimantan Tengah
PKY – Bandar Udara Tjilik Riwut – Palangka Raya
MTW – Bandar Udara Beringin – Muara Teweh
PKN – Bandar Udara Iskandar – Pangkalan Bun
SMQ – Bandar Udara H. Asan – Sampit
·         TBM – Bandar Udara Tumbang Samba – Katingan
·         WAOU – Bandar Udara Sanggu – Buntok
·          ??? – Bandar Udara Dirung Lingkin - Purukcahu
Kalimantan Timur
TRK – Bandar Udara Internasional Juwata – Tarakan
SRI – Bandar Udara Temindung – Samarinda
BEJ – Bandar Udara Internasional Kalimarau – Berau
BXT – Bandar Udara Bontang – Bontang
BPN – Bandar Udara Internasional Sepinggan – Balikpapan
BEJ – Bandar Udara Kalimarau – Tanjung Redeb
NNX – Bandar Udara Nunukan – Nunukan
TNB – Bandar Udara Tanah Grogot – Tanah Grogot
KOD – Bandar Udara Kotabangun – Kutai Kartanegara
SZH – Bandar Udara Senipah – Kutai Kartanegara
DTD – Bandar Udara Datah Dawai – Kutai Barat
TSX – Bandar Udara Tanjung Santan – Marang Kayu, Kutai Kartanegara
SGQ – Bandar Udara Sangkimah – Sangatta, Kutai Timur
MLK – Bandar Udara Melalan – Sendawar, Kutai Barat
LBW – Bandar Udara Yuvai Semaring – Krayan
BYQ – Bandar Udara Bunyu – Pulau Bunyu, Bulungan
NAF – Bandar Udara Banaina – Bulungan
TJS – Bandar Udara Tanjung Harapan – Tanjung Selor, Bulungan
MLN – Bandar Udara R.A. Bessing – Malinau
LPU – Bandar Udara Long Ampung – Kayan Selatan, Malinau
Kalimantan Selatan
BDJ – Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor – Banjarmasin
TJG – Bandar Udara Warukin – Tanjung
KBU – Bandar Udara Stagen – Kotabaru
BTW – Bandar Udara Bersujud – Batulicin
Kalimantan Barat
PNK – Bandar Udara Internasional Supadio – Pontianak
PSU – Bandar Udara Pangsuma – Putussibau
KTG – Bandar Udara Rahadi Oesman – Ketapang
SQG – Bandar Udara Susilo – Sintang
NPO – Bandar Udara Nanga Pinoh – Nanga Pinoh, Melawi
MDC - Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado
UPG - Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar
Ket: Bandar udara internasional memiliki 2 jenis penerbangan, yaitu penerbangan internasional dan penerbangan domestik.
Domestik
BKS - Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu
TKG - Bandar Udara Radin Inten II, Bandar Lampung
DJB - Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi
PGK - Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang
SBG - Bandar Udara Maimun Saleh, Sabang
LSX - Bandar Udara Lhok Sukon, Aceh Utara
LSW - Bandar Udara Malikus Saleh, Lhokseumawe
MEQ - Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya
TPK - Bandar Udara Teuku Cut Ali, Tapaktuan
SKL - Bandar Udara Syekh Hamzah Fansyuri, Singkil
SNB - Bandar Udara Lasikin, Sinabang
SIW - Bandar Udara Sibisa, Toba Samosir
BRT - Bandar Udara Barita, Parbaba
SQT - Bandar Udara Silangit, Siborong-borong
SIX - Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing, Sibolga
AEG - Bandar Udara Aek Godang, Padang Sidempuan
GNS - Bandar Udara Binaka, Gunung Sitoli
LSE - Bandar Udara Lasondre, Pulau-pulau Batu
DUM - Bandar Udara Pinang Kampai, Dumai
SEQ - Bandar Udara Sungai Pakning, Bengkalis
PPR - Bandar Udara Pasir Pengaraian, Pasir Pengaraian
SIQ - Bandar Udara Dabo, Singkep
RGT - Bandar Udara Japura, Rengat
TJB - Bandar Udara Sei Bati, Karimun
NTX - Bandar Udara Ranai, Natuna
MWK - Bandar Udara Matak, Pal Matak
RKO - Bandar Udara Rokot, Sipura
KRC - Bandar Udara Depati Parbo, Kerinci
MPC - Bandar Udara Mukomuko, Mukomuko
PGK - Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang
TJQ - Bandar Udara H. A. S. Hanandjoeddin , Tanjung Pandan
LLG - Bandar Udara Silampari, Lubuklinggau
PDO - Bandar Udara Pendopo, Empat Lawang
PLL - Bandar Udara Pendopo, Melik City
Jawa
HLP - Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta
MLG - Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Malang
MAN - Bandar Udara Iswahyudi, Madiun
PCB - Bandar Udara Pondok Cabe, Pamulang
PPJ - Bandar Udara Pulau Panjang, Kepulauan Seribu
·         TSY - Bandar Udara Cibeureum, Tasikmalaya
·         CBN - Bandar Udara Cakrabhuwana, Cirebon
·         CXP - Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap
·         PWL - Bandar Udara Wirasaba, Purbalingga
·         KWB - Bandar Udara Dewandaru, Karimunjawa
·         CPF - Bandar Udara Ngloram, Cepu
·         SUP - Bandar Udara Trunojoyo, Sumenep
·         MSI - Bandar Udara Masalembo, Masalembo
·         WGI - Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi
·         CMS - Bandar Udara Nusawiru, Ciamis
Bali dan Nusa Tenggara
SWQ - Bandar Udara Brangbiji, Sumbawa Besar
LYK - Bandar Udara Lunyuk, Sumbawa
BMU - Bandar Udara Muhammad Salahuddin, Bima
BSX - Bandar Udara El Tari, Kupang
LBJ - Bandar Udara Komodo, Manggarai Barat
RTG - Bandar Udara Frans Sales Lega, Ruteng
TMC - Bandar Udara Tambolaka, Waikabubak
WGP - Bandar Udara Umbu Mehang Kunda, Waingapu
BJW - Bandar Udara Soa, Bajawa
ENE - Bandar Udara H Hasan Aroeboesman, Ende
MOF - Bandar Udara Wai Oti, Maumere
LKA - Bandar Udara Gewayantana, Larantuka
LWE - Bandar Udara Wonopito, Lewoleba
ARD - Bandar Udara Mali, Alor
RTI - Bandar Udara Lekunik, Rote
SAU - Bandar Udara Tardamu, Pulau Sawu
ABU - Bandar Udara Haliwen, Atambua
Kalimantan
KTG - Bandar Udara Rahadi Oesman, Ketapang
SQG - Bandar Udara Susilo, Sintang
NPO - Bandar Udara Nanga Pinoh, Nanga Pinoh
PSU - Bandar Udara Pangsuma, Putussibau
PKY - Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya
PKN - Bandar Udara Iskandar, Pangkalan Bun
TBM - Bandar Udara Tumbang Samba, Katingan
SMQ - Bandar Udara H. Asan, Sampit
MTW - Bandar Udara Beringin, Muara Teweh
BDJ - Bandar Udara Syamsuddin Noor, Banjarmasin
TJG - Bandar Udara Warukin, Tanjung
BTW - Bandar Udara Bersujud, Batulicin
KBU - Bandar Udara Stagen, Kotabaru
DTD - Bandar Udara Datah Dawai, Kutai Barat
KOD - Bandar Udara Kotabangun, Kutai Kartanegara
MLK - Bandar Udara Melalan, Melak
SGQ - Bandar Udara Sangkimah, Sangatta
·         SRI - Bandar Udara Temindung, Samarinda
·         STA - Bandar Udara Tanjung Bara, Sangatta
·         TNB - Bandar Udara Tanah Grogot, Tanah Grogot
·         TSX - Bandar Udara Tanjung Santan, Marang Kayu
·         BYQ - Bandar Udara Pulau Bunyu, Bunyu
·         LBW - Bandar Udara Yuvai Semaring, Long Bawan
·         LPU - Bandar Udara Long Apung, Long Apung
·         MLN - Bandar Udara R.A. Bessing, Malinau
·         NNX - Bandar Udara Nunukan, Nunukan
·         TJS - Bandar Udara Tanjung Harapan, Bulungan
Sulawesi
MXB - Bandar Udara Andi Djemma, Masamba
BUW - Bandar Udara Betoambari, Bau-bau
GTO - Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo
SQR - Bandar Udara Inco Soroako Waws, Sorowako
PSJ - Bandar Udara Kasiguncu, Poso
TLI - Bandar Udara Lalos, Tolitoli
LWU - Bandar Udara Lagaligo , Luwu
MJU - Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju
MNA - Bandar Udara Melonguane, Melonguane
BJG - Bandar Udara Mopait, Bolaang Mongondow
PLW - Bandar Udara Mutiara, Palu
NAH - Bandar Udara Naha, Tahuna
UOL - Bandar Udara Pogugol, Buol
PUM - Bandar Udara Sangia Ni Bandera, Pomalaa
TTR - Bandar Udara Pongtiku, Tana Toraja
RAQ - Bandar Udara Sugimanuru, Raha
LUW - Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk
KDI - Bandar Udara Internasional Haluoleo, Kendari
SLY - Bandar Udara H. Aroeppala , Selayar
WKB - Bandar Udara Matahora , Wangi-wangi
MRG - Bandar Udara Maranggo , Pulau Tomia
Maluku
AHI - Bandar Udara Amahai, Masohi
NDA - Bandar Udara Bandaneira, Banda
DOB - Bandar Udara Dobo, Kepulauan Aru
LUV - Bandar Udara Dumatubun, Langgur
SQN - Bandar Udara Emalamo, Sanana
GLX - Bandar Udara Gamarmalamo, Galela
GEB - Bandar Udara Gebe, Gebe
KAZ - Bandar Udara Kuabang, Tobelo
MAL - Bandar Udara Mangole, Mangole
??? - Bandar Udara Moa, Moa [1]
NAM - Bandar Udara Namlea, Namlea
NRE - Bandar Udara Namrole, Namrole
BJK - Bandar Udara Nangasuri, Benjina
·         LAH - Bandar Udara Oesman Sadik, Labuha
·         SXK - Bandar Udara Olilit, Saumlaki
·         OTI - Bandar Udara Pitu, Morotai
·         ??? - Bandar Udara Purpura, Kisar [2]
·         TTE - Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate
·         TAX - Bandar Udara Taliabu, Taliabu
·         WHI - Bandar Udara Wahai, Pulau Seram
·         ??? - Bandar Udara Buli, Maba
·         bandar udara pattimura (ambon)
Papua
RSK - Bandar Udara Abresso, Manokwari
AGD - Bandar Udara Anggi, Anggi
AAS - Bandar Udara Apalapsili, Jayawijaya
ARJ - Bandar Udara Arso, Arso
AYW - Bandar Udara Ayawasi, Sorong
BXB - Bandar Udara Babo, Babo
BXD - Bandar Udara Bade, Merauke
BXM - Bandar Udara Batom, Pegunungan Bintang
NTI - Bandar Udara Bintuni, Bintuni
BUI - Bandar Udara Bokondini, Jayawijaya
DRH - Bandar Udara Dabra, Puncak Jaya
ELR - Bandar Udara Elilim, Jayawijaya
EWI - Bandar Udara Enarotali, Enarotali
EWE - Bandar Udara Ewer, Merauke
ILA - Bandar Udara Illaga, Paniai
IUL - Bandar Udara Ilu, Puncak Jaya
INX - Bandar Udara Inanwatan, Inanwatan
SOQ - Bandar Udara Jeffman, Sorong
FOO - Bandar Udara Yemburwo., Numfor Timur
KBX - Bandar Udara Kambuaya, Sorong Selatan
KCD - Bandar Udara Kamur, Asmat
KBF - Bandar Udara Karubaga, Jayawijaya
KEQ - Bandar Udara Kebar, Manokwari
LLN - Bandar Udara Kelila, Jayawijaya
KEI - Bandar Udara Kepi, Merauke
KMM - Bandar Udara Kimaan, Merauke
KOX - Bandar Udara Kokonao, Mimika
LHI - Bandar Udara Lereh, Jayapura
ZRM - Bandar Udara Mararena, Sarmi
RDE - Bandar Udara Merdey, Manokwari
MDP - Bandar Udara Mindiptana, Boven Digoel
ONI - Bandar Udara Moanamani, Dogiyai
LII - Bandar Udara Mulia, Puncak Jaya
MUF - Bandar Udara Muting, Merauke
NBX - Bandar Udara Nabire, Nabire
OBD - Bandar Udara Obano, Nabire
OKQ - Bandar Udara Okaba, Puncak Jaya
OKL - Bandar Udara Oksibil, Pegunungan Bintang
·         GAV - Bandar Udara Pulau Gag, Raja Ampat
·         MKW - Bandar Udara Rendani, Manokwari
·         SEH - Bandar Udara Senggeh, Keerom
·         ZEG - Bandar Udara Senggo, Mappi
·         NKD - Bandar Udara Sinak, Puncak Jaya
·         ZRI - Bandar Udara Sudjarwo Tjondronegoro, Serui
·         TMH - Bandar Udara Tanah Merah, Tanah Merah
·         TXM - Bandar Udara Teminabuan, Teminabuan
·         TMY - Bandar Udara Tiom, Jayawijaya
·         FKQ - Bandar Udara Torea, Fakfak
·         UBR - Bandar Udara Ubrub, Keerom
·         KNG - Bandar Udara Utarom, Kaimana
·         WET - Bandar Udara Waghete, Deiyai
·         WMX - Bandar Udara Wamena, Wamena
·         WAR - Bandar Udara Waris, Keerom
·         WSR - Bandar Udara Wasior, Wasior
·         RUF - Bandar Udara Yuruf, Jayawijaya
·         UGU - Bandar Udara Zugapa, Paniai
·         SOQ - Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong
·         BIK- Bandar Udara Franskaisepo, Biak
Pangkalan militer
PDG - Bandar Udara Tabing, Padang
PKU - Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
TRK - Bandar Udara Juwata, Tarakan
AKQ - Bandar Udara Astraksetra, Way Tuba
MAN - Bandar Udara Wiridinata, Tasikmalaya
IWH - Bandar Udara Iswahyudi, Madiun
ATS - Bandar Udara Atang Sendjaja, Bogor
??? - Bandar Udara Suryadarma Kalijati, Subang
??? - Bandar Udara Sulaiman Margahayu, Bandung
SKI - Bandar Udara Sugiri Sukani Jatiwangi, Majalengka
GDA - Bandar Udara Gorda Cikande, Serang
GDA - Bandar Udara Budiarto Curug, Tangerang
MRT - Bandar Udara Pitu, Morotai - Halmahera Utara
??? - Bandar Udara Cakrabuana Ciperna, Kabupaten Cirebon
BTH - Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam

G. Perbedaan Pangkalan Udara Dengan Bandar Udara
       Menurut UU Penerbangan yang baru tersebut yaitu UU no 1 tahun 2009, definisi bandar udara dan pangkalan udara adalah sebagai berikut:
    Bandar Udara (sering disingkat sebagai bandara) adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
       Pangkalan Udara (sering disingkat sebagai lanud) adalah kawasan di daratan dan/atau di perairan dengan batas-batas tertentu dalam wilayah Republik Indonesia yang digunakan untuk kegiatan lepas landas dan pendaratan pesawat udara guna keperluan pertahanan negara oleh Tentara Nasional Indonesia.
       Istilah bandar udara dan pangkalan udara sebenarnya merujuk pada area atau fasilitas yang sama. Perbedaannya terletak pada fungsinya apakah untuk kepentingan penerbangan sipil atau penerbangan militer. Bandar Udara  adalah istilah yang umumnya dipergunakan untuk kegiatan penerbangan sipil (civil aviation), sedangkan pangkalan udara adalah istilah yang umumnya dipergunakan untuk kegiatan penerbangan militer (pertahanan negara).
       Permasalahannya, terkadang menjadi rancu karena ada beberapa bandara dan lanud itu sebenarnya merupakan satu obyek atau area yang sama. Bedanya hanyalah pada kepentingan untuk kepentingan penerbangan militer dan penerbangan sipil, yang secara fisik tampak pada lokasi parkir pesawat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan terminal penumpangnya berikut aksesnya ke moda transportasi lainnya. Contohnya adalah Lanud Halim Perdanakusuma milik TNI AU yang juga dipergunakan sebagai bandar udara untuk penerbangan sipil yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan Lanud Adisumarmo Surakarta, keduanya merupakan pangkalan udara untuk penerbangan militer TNI AU dan di dalamnya juga dipergunakan untuk melayani penerbangan sipil sehingga juga disebut Bandara Adisutjipto dan Bandara Adisumarmo yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Lanud Ahmad Yani Semarang merupakan pangkalan militer untuk penerbangan TNI AD, dan di dalamnya juga dipergunakan untuk melayani penerbangan sipil yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Demikian pula Lanud Juanda Surabaya sejatinya merupakan pangkalan militer TNI AL. Fasilitas terbangun di sebelah utara runway merupakan fasilitas atau bangunan untuk penerbangan sipil yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Bandara-bandara yang berada di kawasan pangkalan udara tersebut sering disebut sebagai civil enclave airport (kurang lebih berarti bandar udara sipil dalam kawasan militer).
       Sebaliknya kegiatan penerbangan militer yang menumpang pada bandar udara sipil disebut military enclave airport. Contohnya adalah Bandara Sepinggan Balikpapan dan Bandara Juwata Tarakan. Di kedua bandara tersebut terdapat fasilitas militer untuk kepentingan penerbangan militer.
       Beberapa bandar udara di Indonesia juga dibuat dan dioperasikan secara murni sebagai bandar udara untuk melayani penerbangan sipil. Contohnya adalah: Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (terminal baru dan airside area yang baru), dan beberapa bandar udara lainnya. Lantas, untuk penerbangan dinas kepolisian itu termasuk penerbangan militer atau penerbangan sipil? Sesuai dengan UU Penerbangan tersebut, penerbangan selain kepentingan pertahanan negara pada dasarnya mengacu dan tunduk pada otoritas penerbangan sipil sehingga penerbangan dinas kepolisian termasuk sebagai penerbangan sipil. Selain itu, dalam UU Kepolisian yang baru pun sebenarnya didefinisikan dengan jelas bahwa kepolisian merupakan institusi sipil dan status personil kepolisian adalah termasuk sebagai pegawai negeri sipil.
       Bandar udara yaitu untuk menangani penerbangan sipil, mempunyai fungsi yang utama untuk kegiatan transportasi massal bagi masyarakat yang mengutamakan keselamatan. Sedangkan Lanud mempunyai fungsi utama sebagai kegiatan militer untuk mempertahankan negara ini.

H.  Lapangan Udara
       Lapangan Udara atau yang sering disebut lanud yaitu dikelola dan digunakan untuk kepentingan TNI-AU untuk pertahanan negara. Di Lanud terdapat juga pusat latihan terbang militer, untuk tempat latihan dan  pembelajaraan bagi para TNI-AU.
       Lanud juga memiliki hanggar dan apron sendiri tidak digabung bersama bandara komersial. Runway yang digunakan untuk kegiatan militer ini ada yang menggunakan runway yang sama dengan kegiatan komersial ada juga yang tidak.
       Untuk tiket yang digunakan para TNI-AU dalam melaksanakan tugasnya yaitu dengan menggunakan surat tugas yang dikeluarkan oleh komanda. Check-in counternya pun terpisah dengan dengan kegiatan penerbangan komersial. Umumnya fasilitas Lanud sama dengan fasilitas bandar udara komersial dalam sisi udara namun berbeda dari sisi darat.
       Fungsi lanud antara lain untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,  Tempat kegiatan dan pelatihan para TNI-AU.
          Lanud umumnya kurang safety dibanding bandara komersial, karena para TNI-AU dituntut siap,cepat dan sigap. Contohnya dalam hal landing, umumnya para TNI-AU turun menggunakan tali.

Berikut adalah nama-nama lapangan udara:
Koopsau I
Tipe A :
1.      Lanud Halim Perdanakusuma (HLP}, Jakarta
2.      Lanud Atang Sendjaja (ATS), Bogor
Tipe B :
1.      Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM), Banda Aceh
2.      Lanud Medan (MDN), Medan
3.      Lanud Pekanbaru (PBR), Pekanbaru
4.      Lanud Husein Sastranegara (HSN), Bandung
5.      Lanud Suryadarma (SDM), Subang
6.      Lanud Supadio (SPO), Pontianak

Tipe C :
1.      Lanud Maimun Saleh (MUS), Sabang
2.      Lanud Tanjung Pinang (TPI), Tanjung Pinang
3.      Lanud Hang Nadim, Batam
4.      Lanud Ranai (RNI), Natuna
5.      Lanud Padang (PDA), Padang
6.      Lanud Palembang (PLG), Palembang
7.      Lanud Tanjung Pandan (TDN), Belitung
8.      Lanud Wiriadinata (TSM), Tasikmalaya
Tipe D :
Lanud Astra Kestra (ATK), Lampung
Lanud Sugiri Sukani (SKI), Cirebon
Lanud Wirasaba (WSA), Purwokerto
Lanud Singkawang II (SWII), Singkawang
Rencana Pembangunan :
Lanud Piobang (PBG) , Payakumbuh
Lanud Gadut (GDT) , Bukittinggi
Koopsau II
Tipe A :
Lanud Hasanuddin (HND), Makassar
Lanud Iswahyudi (IWJ), Madiun
Lanud Abdul Rachman Saleh (ABD), Malang
Tipe B :
Lanud Surabaya (SBY), Surabaya
Lanud Pattimura (PTM), Ambon
Lanud Jayapura (JAP), Jayapura
Tipe C :
Lanud Iskandar (IKR), Pangkalan Bun
Lanud Syamsuddin Noor (SAM), Banjarmasin
Lanud Balikpapan (BPP), Balikpapan
Lanud Ngurah Rai (RAI), Denpasar
Lanud Rembiga (RBA), Mataram
Lanud Eltari (ELI), Kupang
Lanud Wolter Monginsidi (WMI), Kendari
Lanud Sam Ratulangi (SRI), Manado
Lanud Manuhua (MNA), Biak
Lanud Timika (TMK), Timika
Lanud Merauke (MRE), Merauke
Lanud Tarakan (TAK), Tarakan (Dalam tahap pembangunan)
Tipe D :
Lanud Morotai (MRT), Halmahera Utara
Lanud Dumatubun (DMN), Tual
Kodikau
Lanud Adi Sutjipto (ADI), Jogjakarta
Lanud Adisumarmo (SMO), Solo
Lanud Sulaiman, Bandung
Pangkalan militer
PDG - Bandar Udara Tabing, Padang
PKU - Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
TRK - Bandar Udara Juwata, Tarakan
AKQ - Bandar Udara Astraksetra, Way Tuba
MAN - Bandar Udara Wiridinata, Tasikmalaya
·         IWH - Bandar Udara Iswahyudi, Madiun
·         ATS - Bandar Udara Atang Sendjaja, Bogor
·         ??? - Bandar Udara Suryadarma Kalijati, Subang
·         ??? - Bandar Udara Sulaiman Margahayu, Bandung
·         SKI - Bandar Udara Sugiri Sukani Jatiwangi, Majalengka
·         GDA - Bandar Udara Gorda Cikande, Serang
·         MRT - Bandar Udara Pitu, Morotai - Halmahera Utara

I.     Disepakati, Penggunaan Bersama Bandara
       JAKARTA, KOMPAS.com — PT Angkasa Pura II (Persero) menandatangani kesepakatan bersama tentang penggunaan bersama bandar udara dan pangkalan udara dengan TNI Angkatan Udara, Senin (31/1/2011) ini di Bali.  
       Penandatanganan tersebut mengacu pada keputusan bersama tiga menteri, yaitu Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima ABRI, Menteri Perhubungan, dan Menteri Keuangan, pada 21 Agustus 1975 tentang Dasar-dasar Penggunaan Bersama Pangkalan/Pelabuhan Udara.  
       "Kesepakatan ini sedianya menjadi pedoman para pihak dalam kerja sama ke depan. Salah satu tujuannya adalah mencegah timbulnya permasalahan dalam kegiatan operasional pangkalan udara ataupun bandar udara, baik untuk kegiatan penerbangan sipil maupun penerbangan militer. Utamanya adalah untuk meningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko.
       Tri menjelaskan, kesepakatan bersama yang telah dibuat dengan melibatkan pula Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan PT Angkasa Pura I ini akan ditindaklanjuti dengan membuat kesepakatan bersama secara personal di masing-masing bandar udara atau pangkalan udara yang digunakan bersama antara Mabes TNI AU dan Ditjen Perhubungan Udara mengenai batas lahan/tanah, operazsionalisasi, dan kompensasi dalam bentuk fasilitas pangkalan udara.
       Dirjen Herry Bakti mengatakan, kesepakatan ini sedianya akan membawa keuntungan pula bagi maskapai untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengembangan bisnis bagi maskapai ataupun operator pengelola bandara.
       "Selain 60 bandara yang sudah dikerjasamakan, dalam waktu dekat ini kita rencanakan untuk membuka lagi operasional penerbangan enklave sipil baru di Morotai dan Saumlaki, menggunakan pangkalan udara militer di sana. Tujuannya untuk memicu peningkatan kegiatan ekonomi kelautan masyarakat setempat," kata dia.
       Dari total 60 bandara yang telah dikerjasamakan, 11 bandara di antaranya berstatus enklave sipil atau operasional penerbangan sipil yang dilakukan di landasan udara milik TNI AU.
       Sementara 49 bandara sisanya berstatus enklave militer, atau kegiatan penerbangan militer yang memanfaatkan fasilitas bandar udara. Dari total jumlah tersebut, Angkasa Pura II mengelola satu bandara berstatus enklave sipil, yaitu Bandara Husein Sastranegara Bandung dan sembilan bandara berstatus enklave militer yang meliputi Sultan Iskandar Muda (Aceh), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Raja Haji Fisabililah (Tanjung Pinang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), dan Soepadio (Pontianak).    


J.    Penggunaan Bersama Bandar Udara & Pangkalan Udara
       Dalam keadaaan tertentu pangkalan udara dapat digunakan bersama sebagai bandar udara.
       Penggunaan bersama suatu bandar udara atau pangkalan udara dilakukan dengan memperhatikan :
a.       Kebutuhan pelayanan jasa transportasi udara
b.      Keselamatan, keamanan & kelancaran penerbangan
c.       Keamanan & pertahanan Negara
d.      Peraturan perundang-undangan
       Dalam keadaan damai, pangkalan udara yang digunakan bersama sebagai bandar udara berlaku ketentuan penerbangan sipil.
       Pengawasan & pengendalian penggunaan kawasan keselamatan operasi penerbangan pada pangkalan udara yang digunakan bersama dilaksanakan oleh otoritas bandar udara setelah mendapat izin dari instansi terkait.
       Bandar udara & pangkalan udara yang digunakan secara bersama ditetapkan  dengan keputusan Presiden.

Bab III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulannya ialah walaupun secara umum antara bandara komersil dengan pangkalan udara memiliki cukup banyak perbedaan yang mendasar, namun kenyataannya keduanya dapat dipersatukan dalam satu wadah bandara/pangkalan udara secara bersama-sama, keduanya dapat menggunakan serta memanfaatkan wadah tersebut dengan harmonis.
Sebagai contoh bandara adi soemarmo, di mana dahulu ini adalah sebuah pangkalan udara adi soemarmo, namun saat ini juga digunakan juga sebagai bandara komersil yang dikelola oleh Angkasa Pura 1, untuk bandaranya sendiri saat ini sudah tidak bersebelahan lagi dengan pangkalan udara, angkasa pura sudah membangun terminal baru di sisi utara yang digunakan sebagai bandara, namun masih tetap menggunakan 1 runway, personil ATCnya pun masih mayoritas anggota TNI AU sampai saat ini.



Daftar pustaka

1 komentar:

  1. Terima kasih Gan atas Infonya...
    jangan Luppa Kunjungi hayoo-ngeblog.blogspot.com yaa :D

    BalasHapus

Followers