
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Muasal Bandar Udara
Pada masa awal
penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang bisa
didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin. Di masa Perang
Dunia I, bandar udara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya
penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai
terlihat seperti sekarang. Setelah perang, bandar udara mulai ditambahkan
fasilitas komersial untuk melayani penumpang. Sekarang, bandar
udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam perkembangannya,
berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan
butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.
Kegunaan bandar
udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia / penumpang juga sebagai
terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandar udara yg berstatus
bandar udara internasional ditempatkan petugas bea dan cukai. Di indonesia
bandar udara yang berstatus bandar udara internasional antara lain Polonia
(Medan), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda (Surabaya), Sepinggan
(Balikpapan), Hasanudin (Makassar) dan masih banyak lagi. Bandara kebanyakan
digunakan untuk tujuan komersial namun ada beberapa bandara yang berfungsi
sebagai landasan pesawat militer. Pedoman-pedoman perencanaan bandara secara
detail ada pada peraturan-peraturan yang dikeluarkan FAA dan ICAO, di Indonesia
sendiri aturan-aturan tersebut tercakup dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 70 tahun 2001 tentang Kebandarudaraan dan Kepmen Perhubungan
No. KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Bandara memiliki
dua area berbeda yaitu sisi darat dan sisi udara. kebutuhan-kebutuhan yang
berbeda pada dua bagian tersebut terkadang saling bertentangan antara satu
kegiatan dengan kegiatan lainnya. Misalnya kegiatan keamanan membatasi sedikit
mungkin hubungan (pintu-pintu) antara sisi darat (land side) dan sisi udara
(air side), sedangkan kegiatan pelayanan memerlukan sebanyak mungkin pintu terbuka
dari sisi darat ke sisi udara agar pelayanan berjalan lancar. Kegiatan-kegiatan
itu saling tergantung satu sama lainnya sehingga suatu kegiatan tunggal dapat
membatasi kapasitas dari keseluruhan kegiatan.
B. Pengertian Bandar Udara
Bandar
Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu
yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik
turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
Menurut Annex 14
dari ICAO (International
Civil Aviation Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau
perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik
secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan
pesawat.
Sedangkan
definisi bandar udara menurut PT
(persero) Angkasa Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala
bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya
fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat".
Bandar
udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan
sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana
minimal memiliki sebuah landas pacu namun
bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk
operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. bandar udara populer juga dengan istilah airport merupakan sebuah fasilitas di
mana pesawat
terbang seperti pesawat udara dan helikopter dapat lepas landas danmendarat. Suatu bandar udara yang paling sederhana minimal
memiliki sebuah landasan pacu atau helipad ( untuk pendaratan helikopter),
sedangkan untuk bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas
lain, baik untuk operator layanan penerbangan.
C. Peran Bandar Udara
Bandar udara memiliki peran sebagai:
Simpul dalam jaringan transportasi udara yang digambarkan
sebagai titik lokasi bandar udara yang menjadi pertemuan beberapa jaringan dan
rute penerbangan sesuai hierarki bandar udara;
Pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam upaya
pemerataanpembangunan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi sertakeselarasan
pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang digambarkan sebagai lokasi dan
wilayah di sekitar bandar udara yang menjadi pintu masuk dan keluar kegiatan
perekonomian;
Tempat kegiatan alih moda transportasi, dalam bentuk
interkoneksi antar moda pada simpul transportasi guna memenuhi tuntutan
peningkatan kualitas pelayanan yang terpadu dan berkesinambungan yang
digambarkan sebagai tempat perpindahan moda transportasi udara ke moda
transportasi lain atau sebaliknya;
Pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan
dan/atau pariwisata dalam menggerakan dinamika pembangunan nasional, serta
keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya, digambarkan sebagai lokasi
bandar udara yang memudahkan transportasi udara pada wilayah di sekitamya;
5. Pembuka isolasi
daerah, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang dapat membuka daerah
terisolir karena kondisi geografis dan/atau karena sulitnya moda transportasi
lain;
6. Pengembangan daerah
perbatasan, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang memperhatikan tingkat
prioritas pengembangan daerah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia di
kepulauan dan/atau di daratan;
7. Penanganan bencana,
digambarkan dengan lokasi bandar udara yang memperhatikan kemudahan
transportasi udara untuk penanganan bencana alam pada wilayah sekitarnya;
8. Prasarana memperkokoh
Wawasan Nusantara dan kedaulatan negara, digambarkan dengan titik-titik lokasi
bandar udara yang dihubungkan dengan jaringan dan rute penerbangan yang
mempersatukan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
D. Pembangunan Bandar Udara
Bandar udara
sebagai bangunan gedung dengan fungsi khusus, pembangunannya wajib
memperhatikan ketentuan keselamatan & keamanan penerbangan, mutu pelayanan
jasa kebandarudaraan, kelestarian lingkungan serta keterpaduan intermoda &
multimoda.
Izin mendirikan bangunan Bandar udara ditetapkan oleh
pemerintah setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Izin diterbitkan setalah memenuhi persyaratan :
-Bukti kepemilikan dan/atau penguasaan lahan
-Rekomendasi yang diberikan oleh instansi terkait terhadap
utilitas & aksesibilitas dalam penyelenggaraan Bandar udara
-Bukti penetapan lokasi Bandar udara
-Rancangan teknik terinci fasilitas pokok Bandar udara
-Kelestarian lingkungan
E. Fasilitas bandar udara
Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah:
Sisi Udara (Air Side)
Landas Pacu / Run way
Runway
adalah salah satu bangunan atau icon yang sangat mencolok di suatu bandara.
Karena memang semua bandara memiliki runway. Pengertian runway tersendiri ialah
wilayah berbentuk persegi panjang di atas lapangan terbang yang digunakan untuk
pendaratan dan lepas landas pesawat.
Panjang dan lebar runway di setiap bandara berbeda, sesuai dengan kebutuhan,keadaan obstacle
sekitar bandara, dll. Kekuatan runway juga berbeda-beda, dalam bahasa
penerbangan kekuatan runway/bangunan lainnya di bandara lebih dikenal dengan
sebutan PCN (Pavement Classification Number). PCN juga ditentukan sesuai dengan
kebutuhan suatu bandara, dari pesawat apa yang akan menggunakan runway bandara
tersebut, semuanya ada hitung-hitungannya. Panjangnya landas pacu biasanya
tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis
yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun
tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter
dengan lebar 15 meter, misal melayani Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil
berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar
udara yang agak ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang
1.800 meter dan lebar 20 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau
jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara
yang ramai, umumnya dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan
lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100,
DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara international terdapat lebih dari
satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
Apron
Adalah
tempat parkir pesawat yang dekat dengan bangunan terminal, sedangkan taxiway
menghubungkan apron dan run-way. Konstruksi apron umumnya beton bertulang,
karena memikul beban besar yang statis dari pesawat.
ATC (Air Traffic Control)
Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa menara khusus
pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
Fungsi dari ATC, adalah:
Mencegah tabrakan pesawat terbang,
Mencegah tabrakan pesawat terbang dengan kendaraan/ halangan
di daratan,
Menjaga keteraturan dan mempercepat arus lalu lintas udara
(LLU).
Tinggi tower di suatu bandara berbeda-beda tergantung
kebutuhan bandara tersebut.
Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka
disediakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton
penolong dan pemadan kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam
kebakaran, ambulance, dll. peralatan penolong dan pemadam kebakaran
Air craft fuel facilities (fasilitas bahan bakar)
Navigational aids (alat bantu navigasi)
Sisi Darat (Land Side)
· Terminal bandar udara atau concourse adalah
pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat counter
check-in, (CIQ, Carantine - Inmigration - Custom) untuk bandar udara
internasional, dan ruang tunggu serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan
penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui aviobridge.
Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga yang bisa
dipindah-pindah.
· Curb,
adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan
terminal
· Parkir
kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi
· Penjualan
tiket, tempat untuk menjual tiket yang berada di terminal
· Petugas
imigrasi, untuk penerbangan internasional.
· Tempat
pertokoan, untuk penumpang yang ingin berbelanja oleh-oleh atau hanya sekedar
jalan-jalan.
· Tempat
parkir mobil umum yaitu untuk parkir para penumpang dan
pengantar/penjemput, termasuk taksi.
F. Daftar bandar udara di Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berikut ini adalah daftar bandar
udara di Indonesia beserta kode IATA masing-masing,
tetapi tidak semua bandara memilki kode IATA:
Internasional
BTH - Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam
BTJ - Bandar Udara
Internasional Sultan Iskandar Muda , Banda Aceh
MES - Bandar Udara Internasional Polonia, Medan
KMU - Bandar Udara Internasional Kuala
Namu, Medan
PDG - Bandar Udara Internasional
Minangkabau, Kota Padang
PKU - Bandar Udara
Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
PLM - Bandar Udara Sultan Mahmud
Badaruddin II, Palembang
TNJ - Bandar Udara
Internasional Raja Haji Fisabilillah, Tanjung
Pinang
Jawa
BDO - Bandar Udara
Internasional Husein Sastranegara, Bandung
CGK - Bandar Udara Internasional
Soekarno-Hatta, Tangerang
JOG - Bandar Udara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta
SOC - Bandar Udara Internasional Adisumarmo, Solo
SRG - Bandar Udara Internasional Achmad Yani, Semarang
SUB - Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya
Bali dan Nusa
Tenggara
DPS - Bandar Udara Internasional Ngurah
Rai, Denpasar
LOP - Bandar Udara Internasional Lombok, Lombok
Tengah
Kalimantan Tengah
PKY – Bandar Udara Tjilik Riwut – Palangka Raya
MTW – Bandar Udara Beringin – Muara Teweh
PKN – Bandar Udara Iskandar – Pangkalan Bun
SMQ – Bandar Udara H. Asan – Sampit
· TBM –
Bandar Udara Tumbang Samba – Katingan
· WAOU
– Bandar Udara Sanggu – Buntok
· ???
– Bandar Udara Dirung Lingkin - Purukcahu
Kalimantan Timur
TRK – Bandar Udara Internasional Juwata – Tarakan
SRI – Bandar Udara Temindung – Samarinda
BEJ – Bandar Udara Internasional Kalimarau – Berau
BXT – Bandar Udara Bontang – Bontang
BPN – Bandar Udara Internasional
Sepinggan – Balikpapan
BEJ – Bandar Udara Kalimarau – Tanjung Redeb
NNX – Bandar Udara Nunukan – Nunukan
TNB – Bandar Udara Tanah Grogot – Tanah Grogot
KOD – Bandar Udara Kotabangun – Kutai Kartanegara
SZH – Bandar Udara Senipah – Kutai Kartanegara
DTD – Bandar Udara Datah Dawai – Kutai Barat
TSX – Bandar Udara Tanjung Santan – Marang Kayu, Kutai
Kartanegara
SGQ – Bandar Udara Sangkimah – Sangatta, Kutai Timur
MLK – Bandar Udara Melalan – Sendawar, Kutai
Barat
LBW – Bandar Udara Yuvai Semaring – Krayan
BYQ – Bandar Udara Bunyu – Pulau Bunyu, Bulungan
NAF – Bandar Udara Banaina – Bulungan
TJS – Bandar Udara Tanjung Harapan – Tanjung Selor, Bulungan
MLN – Bandar Udara R.A. Bessing – Malinau
LPU – Bandar Udara Long Ampung – Kayan Selatan, Malinau
Kalimantan Selatan
BDJ – Bandar Udara Internasional
Syamsuddin Noor – Banjarmasin
TJG – Bandar Udara Warukin – Tanjung
KBU – Bandar Udara Stagen – Kotabaru
BTW – Bandar Udara Bersujud – Batulicin
Kalimantan Barat
PNK – Bandar Udara Internasional Supadio – Pontianak
PSU – Bandar Udara Pangsuma – Putussibau
KTG – Bandar Udara Rahadi Oesman – Ketapang
SQG – Bandar Udara Susilo – Sintang
NPO – Bandar Udara Nanga Pinoh – Nanga Pinoh, Melawi
MDC - Bandar Udara Internasional Sam
Ratulangi, Manado
UPG - Bandar Udara Internasional
Sultan Hasanuddin, Makassar
Ket: Bandar udara internasional memiliki 2 jenis
penerbangan, yaitu penerbangan internasional dan penerbangan domestik.
Domestik
BKS - Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu
TKG - Bandar Udara Radin Inten II, Bandar
Lampung
DJB - Bandar Udara Sultan Thaha
Syaifuddin, Jambi
PGK - Bandar Udara Depati Amir, Pangkal
Pinang
SBG - Bandar Udara Maimun Saleh, Sabang
LSX - Bandar Udara Lhok Sukon, Aceh Utara
LSW - Bandar Udara Malikus Saleh, Lhokseumawe
MEQ - Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya
TPK - Bandar Udara Teuku Cut Ali, Tapaktuan
SKL - Bandar Udara Syekh Hamzah Fansyuri, Singkil
SNB - Bandar Udara Lasikin, Sinabang
SIW - Bandar Udara Sibisa, Toba
Samosir
BRT - Bandar Udara Barita, Parbaba
SQT - Bandar Udara Silangit, Siborong-borong
SIX - Bandar Udara Dr. Ferdinand
Lumban Tobing, Sibolga
AEG - Bandar Udara Aek Godang, Padang
Sidempuan
GNS - Bandar Udara Binaka, Gunung
Sitoli
LSE - Bandar Udara Lasondre, Pulau-pulau Batu
DUM - Bandar Udara Pinang Kampai, Dumai
SEQ - Bandar Udara Sungai Pakning, Bengkalis
PPR - Bandar Udara Pasir Pengaraian, Pasir Pengaraian
SIQ - Bandar
Udara Dabo, Singkep
RGT - Bandar Udara Japura, Rengat
TJB - Bandar Udara Sei Bati, Karimun
NTX - Bandar Udara Ranai, Natuna
MWK - Bandar Udara Matak, Pal Matak
RKO - Bandar Udara Rokot, Sipura
KRC - Bandar Udara Depati Parbo, Kerinci
MPC - Bandar Udara Mukomuko, Mukomuko
PGK - Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang
TJQ - Bandar Udara H. A. S. Hanandjoeddin , Tanjung
Pandan
LLG - Bandar Udara Silampari, Lubuklinggau
PDO - Bandar Udara Pendopo, Empat Lawang
PLL - Bandar Udara Pendopo, Melik City
Jawa
HLP - Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta
MLG - Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Malang
MAN - Bandar Udara Iswahyudi, Madiun
PCB - Bandar Udara Pondok Cabe, Pamulang
PPJ - Bandar Udara Pulau Panjang, Kepulauan
Seribu
· TSY - Bandar Udara Cibeureum, Tasikmalaya
· CBN - Bandar Udara Cakrabhuwana, Cirebon
· CXP - Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap
· PWL - Bandar Udara Wirasaba, Purbalingga
· KWB - Bandar Udara Dewandaru, Karimunjawa
· CPF - Bandar Udara Ngloram, Cepu
· SUP - Bandar Udara Trunojoyo, Sumenep
· MSI - Bandar Udara Masalembo, Masalembo
· WGI - Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi
· CMS - Bandar Udara Nusawiru, Ciamis
Bali dan Nusa
Tenggara
SWQ - Bandar Udara Brangbiji, Sumbawa
Besar
LYK - Bandar Udara Lunyuk, Sumbawa
BMU - Bandar Udara Muhammad Salahuddin, Bima
BSX - Bandar Udara El Tari, Kupang
LBJ - Bandar Udara Komodo, Manggarai
Barat
RTG - Bandar Udara Frans Sales Lega, Ruteng
TMC - Bandar Udara Tambolaka, Waikabubak
WGP - Bandar Udara
Umbu Mehang Kunda, Waingapu
BJW - Bandar
Udara Soa, Bajawa
ENE - Bandar Udara H Hasan Aroeboesman, Ende
MOF - Bandar Udara Wai Oti, Maumere
LKA - Bandar Udara Gewayantana, Larantuka
LWE - Bandar Udara Wonopito, Lewoleba
ARD - Bandar
Udara Mali, Alor
RTI - Bandar Udara Lekunik, Rote
SAU - Bandar Udara Tardamu, Pulau Sawu
ABU - Bandar Udara Haliwen, Atambua
Kalimantan
KTG - Bandar Udara Rahadi Oesman, Ketapang
SQG - Bandar Udara Susilo, Sintang
NPO - Bandar Udara Nanga Pinoh, Nanga Pinoh
PSU - Bandar Udara Pangsuma, Putussibau
PKY - Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka
Raya
PKN - Bandar Udara Iskandar, Pangkalan
Bun
TBM - Bandar Udara Tumbang Samba, Katingan
SMQ - Bandar Udara H. Asan, Sampit
MTW - Bandar Udara Beringin, Muara Teweh
BDJ - Bandar Udara Syamsuddin Noor, Banjarmasin
TJG - Bandar Udara Warukin, Tanjung
BTW - Bandar Udara Bersujud, Batulicin
KBU - Bandar Udara Stagen, Kotabaru
DTD - Bandar Udara Datah Dawai, Kutai Barat
KOD - Bandar Udara
Kotabangun, Kutai Kartanegara
MLK - Bandar Udara Melalan, Melak
SGQ - Bandar Udara Sangkimah, Sangatta
· SRI - Bandar Udara Temindung, Samarinda
· STA - Bandar Udara Tanjung Bara, Sangatta
· TNB - Bandar Udara Tanah
Grogot, Tanah Grogot
· TSX - Bandar Udara Tanjung Santan, Marang Kayu
· BYQ - Bandar Udara Pulau Bunyu, Bunyu
· LBW - Bandar Udara Yuvai Semaring, Long
Bawan
· LPU - Bandar Udara Long Apung, Long Apung
· MLN - Bandar Udara R.A. Bessing, Malinau
· NNX - Bandar Udara Nunukan, Nunukan
· TJS - Bandar Udara Tanjung Harapan, Bulungan
Sulawesi
MXB - Bandar Udara Andi Djemma, Masamba
BUW - Bandar Udara Betoambari, Bau-bau
GTO - Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo
SQR - Bandar Udara
Inco Soroako Waws, Sorowako
PSJ - Bandar Udara Kasiguncu, Poso
TLI - Bandar Udara Lalos, Tolitoli
LWU - Bandar Udara Lagaligo , Luwu
MJU - Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju
MNA - Bandar Udara Melonguane, Melonguane
BJG - Bandar Udara Mopait, Bolaang
Mongondow
PLW - Bandar Udara Mutiara, Palu
NAH - Bandar
Udara Naha, Tahuna
UOL - Bandar Udara Pogugol, Buol
PUM - Bandar Udara
Sangia Ni Bandera, Pomalaa
TTR - Bandar Udara Pongtiku, Tana Toraja
RAQ - Bandar Udara Sugimanuru, Raha
LUW - Bandar Udara Syukuran Aminuddin
Amir, Luwuk
KDI - Bandar Udara Internasional Haluoleo, Kendari
SLY - Bandar Udara H. Aroeppala , Selayar
WKB - Bandar Udara Matahora , Wangi-wangi
MRG - Bandar Udara Maranggo , Pulau Tomia
Maluku
AHI - Bandar Udara Amahai, Masohi
NDA - Bandar Udara
Bandaneira, Banda
DOB - Bandar
Udara Dobo, Kepulauan Aru
LUV - Bandar Udara Dumatubun, Langgur
SQN - Bandar Udara Emalamo, Sanana
GLX - Bandar Udara Gamarmalamo, Galela
GEB - Bandar Udara Gebe, Gebe
KAZ - Bandar Udara Kuabang, Tobelo
MAL - Bandar Udara Mangole, Mangole
??? - Bandar Udara Moa, Moa [1]
NAM - Bandar Udara Namlea, Namlea
NRE - Bandar Udara Namrole, Namrole
BJK - Bandar Udara Nangasuri, Benjina
· LAH - Bandar Udara Oesman Sadik, Labuha
· SXK - Bandar Udara Olilit, Saumlaki
· OTI - Bandar
Udara Pitu, Morotai
· ??? - Bandar Udara Purpura, Kisar [2]
· TTE - Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate
· TAX - Bandar Udara Taliabu, Taliabu
· WHI - Bandar Udara Wahai, Pulau Seram
· ??? - Bandar
Udara Buli, Maba
· bandar
udara pattimura (ambon)
Papua
RSK - Bandar Udara Abresso, Manokwari
AGD - Bandar Udara Anggi, Anggi
AAS - Bandar Udara
Apalapsili, Jayawijaya
ARJ - Bandar
Udara Arso, Arso
AYW - Bandar Udara Ayawasi, Sorong
BXB - Bandar
Udara Babo, Babo
BXD - Bandar Udara Bade, Merauke
BXM - Bandar Udara Batom, Pegunungan Bintang
NTI - Bandar Udara Bintuni, Bintuni
BUI - Bandar Udara Bokondini, Jayawijaya
DRH - Bandar Udara Dabra, Puncak Jaya
ELR - Bandar Udara Elilim, Jayawijaya
EWI - Bandar Udara Enarotali, Enarotali
EWE - Bandar
Udara Ewer, Merauke
ILA - Bandar Udara Illaga, Paniai
IUL - Bandar Udara Ilu, Puncak Jaya
INX - Bandar Udara Inanwatan, Inanwatan
SOQ - Bandar Udara Jeffman, Sorong
FOO - Bandar Udara Yemburwo., Numfor Timur
KBX - Bandar Udara Kambuaya, Sorong
Selatan
KCD - Bandar Udara Kamur, Asmat
KBF - Bandar Udara Karubaga, Jayawijaya
KEQ - Bandar Udara Kebar, Manokwari
LLN - Bandar Udara Kelila, Jayawijaya
KEI - Bandar Udara Kepi, Merauke
KMM - Bandar Udara Kimaan, Merauke
KOX - Bandar Udara Kokonao, Mimika
LHI - Bandar Udara Lereh, Jayapura
ZRM - Bandar Udara Mararena, Sarmi
RDE - Bandar Udara Merdey, Manokwari
MDP - Bandar Udara Mindiptana, Boven
Digoel
ONI - Bandar Udara Moanamani, Dogiyai
LII - Bandar Udara Mulia, Puncak Jaya
MUF - Bandar Udara Muting, Merauke
NBX - Bandar Udara Nabire, Nabire
OBD - Bandar Udara Obano, Nabire
OKQ - Bandar Udara Okaba, Puncak Jaya
OKL - Bandar Udara Oksibil, Pegunungan Bintang
· GAV - Bandar Udara Pulau Gag, Raja Ampat
· MKW - Bandar Udara Rendani, Manokwari
· SEH - Bandar Udara Senggeh, Keerom
· ZEG - Bandar Udara Senggo, Mappi
· NKD - Bandar Udara Sinak, Puncak Jaya
· ZRI - Bandar Udara Sudjarwo Tjondronegoro, Serui
· TMH - Bandar Udara Tanah Merah, Tanah Merah
· TXM - Bandar Udara
Teminabuan, Teminabuan
· TMY - Bandar Udara Tiom, Jayawijaya
· FKQ - Bandar Udara Torea, Fakfak
· UBR - Bandar Udara Ubrub, Keerom
· KNG - Bandar Udara Utarom, Kaimana
· WET - Bandar Udara Waghete, Deiyai
· WMX - Bandar Udara Wamena, Wamena
· WAR - Bandar Udara Waris, Keerom
· WSR - Bandar Udara Wasior, Wasior
· RUF - Bandar Udara Yuruf, Jayawijaya
· UGU - Bandar Udara Zugapa, Paniai
· SOQ - Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong
· BIK-
Bandar Udara Franskaisepo, Biak
Pangkalan militer
PDG - Bandar Udara Tabing, Padang
PKU - Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
TRK - Bandar Udara Juwata, Tarakan
AKQ - Bandar Udara
Astraksetra, Way Tuba
MAN - Bandar Udara
Wiridinata, Tasikmalaya
IWH - Bandar Udara Iswahyudi, Madiun
ATS - Bandar Udara Atang
Sendjaja, Bogor
??? - Bandar Udara
Suryadarma Kalijati, Subang
??? - Bandar Udara
Sulaiman Margahayu, Bandung
SKI - Bandar
Udara Sugiri Sukani Jatiwangi, Majalengka
GDA - Bandar Udara Gorda
Cikande, Serang
GDA - Bandar Udara
Budiarto Curug, Tangerang
MRT - Bandar
Udara Pitu, Morotai - Halmahera
Utara
??? - Bandar Udara
Cakrabuana Ciperna, Kabupaten
Cirebon
BTH - Bandar Udara Internasional Hang
Nadim, Batam
G. Perbedaan Pangkalan Udara Dengan Bandar Udara
Menurut UU
Penerbangan yang baru tersebut yaitu UU no 1 tahun 2009, definisi bandar udara
dan pangkalan udara adalah sebagai berikut:
Bandar Udara (sering disingkat
sebagai bandara) adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas
tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas,
naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
Pangkalan Udara (sering
disingkat sebagai lanud) adalah kawasan di daratan dan/atau di perairan dengan
batas-batas tertentu dalam wilayah Republik Indonesia yang digunakan untuk
kegiatan lepas landas dan pendaratan pesawat udara guna keperluan pertahanan
negara oleh Tentara Nasional Indonesia.
Istilah bandar
udara dan pangkalan udara sebenarnya merujuk pada area atau fasilitas yang
sama. Perbedaannya terletak pada fungsinya apakah untuk kepentingan penerbangan
sipil atau penerbangan militer. Bandar Udara adalah istilah yang umumnya
dipergunakan untuk kegiatan penerbangan sipil (civil aviation), sedangkan
pangkalan udara adalah istilah yang umumnya dipergunakan untuk kegiatan
penerbangan militer (pertahanan negara).
Permasalahannya,
terkadang menjadi rancu karena ada beberapa bandara dan lanud itu sebenarnya
merupakan satu obyek atau area yang sama. Bedanya hanyalah pada kepentingan
untuk kepentingan penerbangan militer dan penerbangan sipil, yang secara fisik
tampak pada lokasi parkir pesawat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan
terminal penumpangnya berikut aksesnya ke moda transportasi lainnya. Contohnya
adalah Lanud Halim Perdanakusuma milik TNI AU yang juga dipergunakan sebagai
bandar udara untuk penerbangan sipil yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II
(Persero). Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan Lanud Adisumarmo Surakarta, keduanya
merupakan pangkalan udara untuk penerbangan militer TNI AU dan di dalamnya juga
dipergunakan untuk melayani penerbangan sipil sehingga juga disebut Bandara
Adisutjipto dan Bandara Adisumarmo yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I
(Persero). Lanud Ahmad Yani Semarang merupakan pangkalan militer untuk
penerbangan TNI AD, dan di dalamnya juga dipergunakan untuk melayani
penerbangan sipil yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Demikian
pula Lanud Juanda Surabaya sejatinya merupakan pangkalan militer TNI AL.
Fasilitas terbangun di sebelah utara runway merupakan fasilitas atau bangunan
untuk penerbangan sipil yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero).
Bandara-bandara yang berada di kawasan pangkalan udara tersebut sering disebut
sebagai civil enclave airport (kurang lebih berarti bandar udara
sipil dalam kawasan militer).
Sebaliknya
kegiatan penerbangan militer yang menumpang pada bandar udara sipil
disebut military enclave airport. Contohnya adalah Bandara Sepinggan
Balikpapan dan Bandara Juwata Tarakan. Di kedua bandara tersebut terdapat
fasilitas militer untuk kepentingan penerbangan militer.
Beberapa bandar
udara di Indonesia juga dibuat dan dioperasikan secara murni sebagai bandar
udara untuk melayani penerbangan sipil. Contohnya adalah: Bandara
Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (terminal baru dan
airside area yang baru), dan beberapa bandar udara lainnya. Lantas, untuk
penerbangan dinas kepolisian itu termasuk penerbangan militer atau penerbangan
sipil? Sesuai dengan UU Penerbangan tersebut, penerbangan selain kepentingan
pertahanan negara pada dasarnya mengacu dan tunduk pada otoritas penerbangan
sipil sehingga penerbangan dinas kepolisian termasuk sebagai penerbangan sipil.
Selain itu, dalam UU Kepolisian yang baru pun sebenarnya didefinisikan dengan
jelas bahwa kepolisian merupakan institusi sipil dan status personil kepolisian
adalah termasuk sebagai pegawai negeri sipil.
Bandar udara yaitu
untuk menangani penerbangan sipil, mempunyai fungsi yang utama untuk kegiatan
transportasi massal bagi masyarakat yang mengutamakan keselamatan. Sedangkan
Lanud mempunyai fungsi utama sebagai kegiatan militer untuk mempertahankan
negara ini.
H. Lapangan Udara
Lapangan Udara
atau yang sering disebut lanud yaitu dikelola dan digunakan untuk kepentingan
TNI-AU untuk pertahanan negara. Di Lanud terdapat juga pusat latihan terbang
militer, untuk tempat latihan dan pembelajaraan bagi para TNI-AU.
Lanud juga
memiliki hanggar dan apron sendiri tidak digabung bersama bandara komersial.
Runway yang digunakan untuk kegiatan militer ini ada yang menggunakan runway
yang sama dengan kegiatan komersial ada juga yang tidak.
Untuk tiket yang
digunakan para TNI-AU dalam melaksanakan tugasnya yaitu dengan menggunakan
surat tugas yang dikeluarkan oleh komanda. Check-in counternya pun terpisah
dengan dengan kegiatan penerbangan komersial. Umumnya fasilitas Lanud sama
dengan fasilitas bandar udara komersial dalam sisi udara namun berbeda dari
sisi darat.
Fungsi lanud
antara lain untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Tempat kegiatan dan pelatihan para TNI-AU.
Lanud
umumnya kurang safety dibanding bandara komersial, karena para TNI-AU dituntut
siap,cepat dan sigap. Contohnya dalam hal landing, umumnya para TNI-AU turun
menggunakan tali.
Berikut adalah nama-nama lapangan udara:
Koopsau I
Tipe A :
1. Lanud Halim
Perdanakusuma (HLP}, Jakarta
2. Lanud Atang Sendjaja
(ATS), Bogor
Tipe B :
1. Lanud Sultan Iskandar
Muda (SIM), Banda Aceh
2. Lanud Medan
(MDN), Medan
3. Lanud Pekanbaru
(PBR), Pekanbaru
4. Lanud Husein
Sastranegara (HSN), Bandung
5. Lanud Suryadarma
(SDM), Subang
6. Lanud Supadio
(SPO), Pontianak
Tipe C :
1. Lanud Maimun Saleh
(MUS), Sabang
2. Lanud Tanjung Pinang
(TPI), Tanjung Pinang
3. Lanud Hang
Nadim, Batam
4. Lanud Ranai
(RNI), Natuna
5. Lanud Padang
(PDA), Padang
6. Lanud Palembang
(PLG), Palembang
7. Lanud Tanjung Pandan
(TDN), Belitung
8. Lanud Wiriadinata
(TSM), Tasikmalaya
Tipe D :
Lanud Astra Kestra (ATK), Lampung
Lanud Sugiri Sukani (SKI), Cirebon
Lanud Wirasaba (WSA), Purwokerto
Lanud Singkawang II (SWII), Singkawang
Rencana Pembangunan :
Lanud Piobang (PBG) , Payakumbuh
Lanud Gadut (GDT) , Bukittinggi
Koopsau II
Tipe A :
Lanud Hasanuddin (HND), Makassar
Lanud Iswahyudi (IWJ), Madiun
Lanud Abdul Rachman Saleh (ABD), Malang
Tipe B :
Lanud Surabaya (SBY), Surabaya
Lanud Pattimura (PTM), Ambon
Lanud Jayapura (JAP), Jayapura
Tipe C :
Lanud Iskandar (IKR), Pangkalan
Bun
Lanud Syamsuddin Noor (SAM), Banjarmasin
Lanud Balikpapan (BPP), Balikpapan
Lanud Ngurah Rai (RAI), Denpasar
Lanud Rembiga (RBA), Mataram
Lanud Eltari (ELI), Kupang
Lanud Wolter Monginsidi (WMI), Kendari
Lanud Sam Ratulangi (SRI), Manado
Lanud Manuhua (MNA), Biak
Lanud Timika (TMK), Timika
Lanud Merauke (MRE), Merauke
Lanud Tarakan (TAK), Tarakan (Dalam
tahap pembangunan)
Tipe D :
Lanud Morotai (MRT), Halmahera
Utara
Lanud Dumatubun (DMN), Tual
Kodikau
Lanud Adi Sutjipto (ADI), Jogjakarta
Lanud Adisumarmo (SMO), Solo
Lanud Sulaiman, Bandung
Pangkalan militer
PDG - Bandar Udara Tabing, Padang
PKU - Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
TRK - Bandar Udara Juwata, Tarakan
AKQ - Bandar Udara
Astraksetra, Way Tuba
MAN - Bandar Udara
Wiridinata, Tasikmalaya
· IWH - Bandar Udara Iswahyudi, Madiun
· ATS - Bandar Udara Atang
Sendjaja, Bogor
· ??? - Bandar Udara
Suryadarma Kalijati, Subang
· ??? - Bandar Udara
Sulaiman Margahayu, Bandung
· SKI - Bandar
Udara Sugiri Sukani Jatiwangi, Majalengka
· GDA - Bandar Udara Gorda
Cikande, Serang
· MRT - Bandar
Udara Pitu, Morotai - Halmahera
Utara
I. Disepakati, Penggunaan
Bersama Bandara
JAKARTA,
KOMPAS.com — PT Angkasa Pura II (Persero) menandatangani kesepakatan
bersama tentang penggunaan bersama bandar udara dan pangkalan udara dengan TNI
Angkatan Udara, Senin (31/1/2011) ini di Bali.
Penandatanganan
tersebut mengacu pada keputusan bersama tiga menteri, yaitu Menteri Pertahanan
Keamanan/Panglima ABRI, Menteri Perhubungan, dan Menteri Keuangan, pada 21
Agustus 1975 tentang Dasar-dasar Penggunaan Bersama Pangkalan/Pelabuhan Udara.
"Kesepakatan
ini sedianya menjadi pedoman para pihak dalam kerja sama ke depan. Salah satu
tujuannya adalah mencegah timbulnya permasalahan dalam kegiatan operasional
pangkalan udara ataupun bandar udara, baik untuk kegiatan penerbangan sipil
maupun penerbangan militer. Utamanya adalah untuk meningkatan kualitas pelayanan
kepada masyarakat sebagai pengguna jasa," kata Direktur Utama PT Angkasa
Pura II Tri S Sunoko.
Tri menjelaskan,
kesepakatan bersama yang telah dibuat dengan melibatkan pula Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara dan PT Angkasa Pura I ini akan ditindaklanjuti
dengan membuat kesepakatan bersama secara personal di masing-masing bandar
udara atau pangkalan udara yang digunakan bersama antara Mabes TNI AU dan
Ditjen Perhubungan Udara mengenai batas lahan/tanah, operazsionalisasi, dan
kompensasi dalam bentuk fasilitas pangkalan udara.
Dirjen Herry Bakti
mengatakan, kesepakatan ini sedianya akan membawa keuntungan pula bagi maskapai
untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengembangan bisnis bagi maskapai
ataupun operator pengelola bandara.
"Selain 60
bandara yang sudah dikerjasamakan, dalam waktu dekat ini kita rencanakan untuk
membuka lagi operasional penerbangan enklave sipil baru di Morotai dan
Saumlaki, menggunakan pangkalan udara militer di sana. Tujuannya untuk memicu
peningkatan kegiatan ekonomi kelautan masyarakat setempat," kata dia.
Dari total 60
bandara yang telah dikerjasamakan, 11 bandara di antaranya berstatus enklave
sipil atau operasional penerbangan sipil yang dilakukan di landasan udara milik
TNI AU.
Sementara 49
bandara sisanya berstatus enklave militer, atau kegiatan penerbangan militer
yang memanfaatkan fasilitas bandar udara. Dari total jumlah tersebut, Angkasa
Pura II mengelola satu bandara berstatus enklave sipil, yaitu Bandara Husein
Sastranegara Bandung dan sembilan bandara berstatus enklave militer yang
meliputi Sultan Iskandar Muda (Aceh), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara
Raja Haji Fisabililah (Tanjung Pinang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru),
Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), dan Soepadio (Pontianak).
J. Penggunaan Bersama Bandar Udara
& Pangkalan Udara
Dalam keadaaan
tertentu pangkalan udara dapat digunakan bersama sebagai bandar udara.
Penggunaan bersama
suatu bandar udara atau pangkalan udara dilakukan dengan memperhatikan :
a. Kebutuhan
pelayanan jasa transportasi udara
b. Keselamatan, keamanan
& kelancaran penerbangan
c. Keamanan &
pertahanan Negara
d. Peraturan
perundang-undangan
Dalam keadaan
damai, pangkalan udara yang digunakan bersama sebagai bandar udara berlaku
ketentuan penerbangan sipil.
Pengawasan &
pengendalian penggunaan kawasan keselamatan operasi penerbangan pada pangkalan
udara yang digunakan bersama dilaksanakan oleh otoritas bandar udara setelah
mendapat izin dari instansi terkait.
Bandar udara &
pangkalan udara yang digunakan secara bersama ditetapkan dengan
keputusan Presiden.
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulannya ialah walaupun secara umum antara bandara
komersil dengan pangkalan udara memiliki cukup banyak perbedaan yang mendasar,
namun kenyataannya keduanya dapat dipersatukan dalam satu wadah
bandara/pangkalan udara secara bersama-sama, keduanya dapat menggunakan serta
memanfaatkan wadah tersebut dengan harmonis.
Sebagai contoh bandara adi soemarmo, di mana dahulu ini
adalah sebuah pangkalan udara adi soemarmo, namun saat ini juga digunakan juga
sebagai bandara komersil yang dikelola oleh Angkasa Pura 1, untuk bandaranya
sendiri saat ini sudah tidak bersebelahan lagi dengan pangkalan udara, angkasa
pura sudah membangun terminal baru di sisi utara yang digunakan sebagai
bandara, namun masih tetap menggunakan 1 runway, personil ATCnya pun masih mayoritas
anggota TNI AU sampai saat ini.
Daftar pustaka
Terima kasih Gan atas Infonya...
BalasHapusjangan Luppa Kunjungi hayoo-ngeblog.blogspot.com yaa :D